Profil Bakriyadi Arifin
Bakriyadi Arifin adalah
sorang pelawak yang lahir di Bukittinggi, Sumatra Barat, Indonesia tanggal 18 Februari 1993,
sekarang ia telah berumur 28 tahun. Bakri, begitu ia kerap disapa, ia mudah dikenali dengan memiliki
tubuh yang kecil dan
juga wajahnya yang unik. Meskipun
ia
lahir di Sumatra Barat tepatnya di Bukittinggi, namanya justru lebih dikenal di Bogor karena di sanalah ia
berkarier sebagai pelawak tunggal atau komika. Bakri adalah salah satu komika
binaan komunitas Stand Up Indo Bogor sejak tahun 2013,
komunitas yang juga banyak melahirkan komika kelas nasional. Bakri pertama kali
dikenal ketika membawa komunitasnya, Stand Up Indo Bogor tampil di Liga Komunitas
Stand Up yang diadakan
oleh Kompas TV pada tahun 2014.
Keluarga Bakri berasal dari Matur, Agam, Sumatra Barat.
Tidak lama setelah kelahirannya, Bakri bersama keluarganya pindah ke Bogor dan berdomisili di sana hingga
sekarang. Bakri juga diketahui kuliah di salah satu kampus swasta di Bogor,
yaitu BSI Bogor untuk jurusan D3 akuntansi komputer. Bakri
kemudian mulai mengenal stand up comedy dan ikut bergabung
dengan komunitas Stand
Up Indo Bogor di awal tahun 2013, dan menjadi salah
satu komika yang paling aktif open mic di komunitas. Tidak
hanya itu, di kampusnya ia juga ikut bergabung dengan komunitas stand
up comedy di kampusnya dan sering mengisi berbagai acara.
Pada tahun 2014, Bakri mengikuti ajang Street Comedy IV yang diadakan oleh Stand Up Indo dan menampilkan komika-komika berbakat di seluruh Indonesia, tetapi sayangnya ia belum berhasil lolos ke putaran final. Usahanya berbuah ketika di akhir tahun 2014, Bakri bersama tiga komika Bogor lainnya mewakili komunitas Stand up Bodor Indonesia di ajang kompetisi Liga Komunitas Stand Up (LKS) yang diadakan oleh Kompas TV.
Di LKS, Bakri menunjukkan ciri khasnya yang menonjol ketika membawakan materi komedi di samping karakteristiknya yang gampang dikenali yaitu bertubuh kecil serta berwajah unik. Bakri membawakan materi komedi seperti seorang anak kecil yang baru bisa bercerita, yaitu dengan tempo yang datar didukung dengan intonasi yang tepat di setiap pemilihan katanya, sehingga terkesan seperti hafalan namun membuat keunikan tersendiri dan juga dapat mengundang tawa penonton. Didukung dengan mukanya yang unik dan terlihat polos ketika tampil menjadi faktor tambahan yang juga mengundang tawa dari penonton selain gaya materi komedinya tersebut. Bakri dan rekan-rekannya berhasil menembus semifinal LKS setelah menyingkirkan tim yang lainnya.
Pada tahun 2015, Bakri untuk pertama kalinya bermain di film layar lebar. Bakri bermain di film karya Ernest Prakasa, karya sang komika yang juga merupakan seorang komika nasional. Di film itu, Bakri berperan sebagai salah satu anak geng yang membully Ernest, di mana ia tetap menggunakan nama Bakri sebagai nama perannya. Pasca bermain film, nama Bakri perlahan mulai menghilang di samping ia tetap rutin berlatih open mic bersama komunitasnya. Akhirnya ia kembali muncul pada tahun 2018 dengan mengikuti audisi Stand Up Comedy Indonesia season 8 (SUCI 8) yang diadakan Kompas TV di Jakarta, dan berhasil lolos sebagai salah satu dari 15 finalis terpilih untuk berkompetisi di SUCI 8.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar