Mimpi
atau pun cita-cita adalah hal yang ingin selalu semua orang raih, tidak peduli
seberapa sulit tantangan yang akan mereka hadapi. Jika itu berkaitan dengan
masa depan dan kebahagian mereka pasti tetap akan mereka raih sebisa mungkin.
Apalagi demi membahagiakan orang sekitar dan orang-orang ter sayang. Karena
semua orang pasti memiliki mimpi dan cita-cita, yang membedakan hanya bagaimana
cara mereka memperjuangkan mimpi mereka itu. Namun, setiap orang memiliki
kemampuan yang ber beda-beda dalam meraih mimpinya, tidak semua yang mereka
impikan dapat tercapai. Yang kita lakukan adalah tetap berusaha serta berdoa
agar apa yang kita impikan tercapai nantinya.
Sejak
kecil bila besar nanti kita sudah berangan-angan menjadi banyak hal seperti
menjadi dokter, guru, pilot, tentara, polisi, dan lain sebagainya. Namun
seiring berjalannya usia dan lingkungan yang terus berubah, apa yang kita
inginkan saat kecil juga dapat berubah. Di usia remaja banyak anak remaja yang
kesulitan memilih hal apa yang mereka ingin kan, bahkan bingung menentukan
siapa diri mereka dan apa yang mereka bisa? Dan banyak anak yang merasa gagal
saat satu dari apa yang mereka impikan tidak tercapai, padahal apa yang akan ia
jalani masih sangat panjang dan masih banyak juga yang dapat ia perjuangkan
nantinya.
Bagi
saya cita-cita seperti sebuah harapan, harapan untuk rasa senang yang akan ia
dapat nantinya. Banyak orang yang menganggap cita-cita sangat sulit untuk di
raih, saya tidak membenarkan atau pun menyalahkan pendapat tersebut. Cita-cita
memang sulit di raih, apalagi ditambah harus bersaing dengan banyak orang yang
mungkin lebih unggul dari kita dalam meraih cita-cita tersebut. Namun, tidak
akan se sulit yang kita bayangkan jika kita tetap berusaha dalam meraihnya.
Cita-cita itu dapat dijadikan sebagai semangat kita dalam melakukan segala hal,
jika sedang merasa menyerah kalau kita ingat apa tujuan kita melakukan itu kita
akan merasa semangat kembali.
Yang
harus kita ingat adalah tidak ada hal yang instant, semua pasti memiliki
proses dan tidak mudah. Saat SMP saya ber cita-cita ingin sekali menjadi
seorang psikologi, bagi saya seorang psikologi adalah orang yang hebat. Sempat
berpikir mimpi saya gagal, karena saat ingin memasuki SMA saya tidak diterima
di jurusan IPA dan saya malah ber sekolah dia sekolah kejuruan yang tidak ada
pelajaran IPA-nya. Sempat merasa sedih, karena merasa belum memulai saja saya
sudah gagal. Namun, ada kalimat ibu saya yang selalu saya ingat “mimpi itu
bukan segalanya, jangan hanya karena gagal di satu mimpi kita jadi berhenti
bermimpi, gagal satu coba lagi yang lain.” Sejak saat itu saya sadar, mungkin
memang itu bukan jalan yang ditunjukan untuk saya dan saya harus menerima
kenyataan itu.
Saya
juga pernah gagal dalam meraih apa yang saya inginkan, saat saya SMK kelas 12
saya diberi info oleh teman saya perihal seleksi PMDK perguruan tinggi negeri.
Saat itu sedang berlangsung seleksi PMDK di Politeknik Negeri Media Kreatif
Jakarta, saya disarankan mengikut seleksi tersebut. Akhirnya saya pun mencoba seleksi
tersebut, setelah pengumpulan berkas dan rapor saya merasa optimis sekali dapat
lolos dalam seleksi tersebut. Namun, nasib berkata lain saya gagal dalam
seleksi tersebut. Sempat merasa menjadi orang yang sangat gagal dan tidak
memiliki masa depan yang bagus, dan merasa sangat kecewa terhadap diri sendiri.
Seiring
berjalannya waktu, saya pun dapat menerima kegagalan itu. Sampai akhirnya di
adakan seleksi UMPN atau tes mandiri, saat itu saya sempat ragu untuk mengikuti
tes tersebut karena kegagalan kemarin. Namun, saya berpikir tidak ada salahnya
mencoba lagi. Akhirnya saya mengikuti seleksi UMPN tersebut, tapi tidak se
yakin saat pertama mencoba. Bahkan saya tidak memiliki persiapan yang matang
saat mengikuti tes tersebut, karena masih ada keraguan dalam diri saya saat
mengikuti tes tersebut. Alasannya lagi-lagi karena kegagalan sebelumnya yang
saya rasakan membuat saya tidak yakin dengan diri sendiri.
Dan
tiba lah saat pengumuman seleksi UMPN yang telah saya ikuti. Saat ingin melihat
hasil seleksi saya berpikir bahwa saya pasti gagal, apa yang ada dipikiran saya
adalah hal-hal negatif terhadap diri sendiri. Namun ternyata, setelah saya lihat
hasil seleksi tersebut saya berhasil lolos dan diterima di Politeknik Negeri
Jakarta. Sempat tidak percaya bahwa akhirnya yang saya ingin kan menjadi
kenyataan, akhirnya saya bisa membuat bangga diri sendiri beserta orang-orang
yang saya sayangi, terutama kedua orang tua saya. Kegagalan itu pasti, tapi
jadi kan lah kegagalan tersebut menjadi pelajaran buat diri kita untuk menjadi
lebih baik dan lebih giat untuk selalu berusaha serta berdoa, karena tanpa
adanya dua hal itu segala yang telah dilakukan menjadi sia-sia dan tidak
berarti apa-apa.
Dalam
meraih cita-cita banyak kegagalan yang akan kita dapat nantinya, yang harus
kita lakukan adalah tetap melangkah dan jadikan kegagalan tersebut menjadi
semangat kita untuk lebih berusaha dan bersungguh-sungguh dalam meraih mimpi
kita. Karena masih banyak kesempatan lain yang menunggu kita di depan sana.
Masa
depan adalah tujuan hidup setiap manusia, bukan lagi sebuah angan-angan tapi
itu adalah tujuan hidup kita yang harus kita raih. Semua manusia pasti ingin
memiliki masa depan yang cerah, sukses dalam segala hal membuat manusia
berpikir itu lah masa depan yang cerah yang semua orang inginkan. Kita sendiri
lah yang menentukan akan seperti apa masa depan kita nanti, dimulai dari diri
kita sejak sekarang apa saja yang sudah kita lakukan itu akan membuktikan
bagaimana masa depan kita nantinya. Karena apa yang kita ingin belum tentu akan
sesuai dengan apa yang kita inginkan, kadang yang kita inginkan adalah A tapi
justru yang terjadi adalah B. Tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan.
Setiap
orang juga memiliki cara mereka sendiri untuk meraih cita-citanya, saya sendiri
menggunakan cara dengan selalu mengingat untuk siapa saya berjuang, proses apa
saja yang sudah saya lewati. Hal-hal itu yang membantu saya jika sedang merasa
lelah dalam memperjuangkan mimpi saya. Dengan tetap bersungguh-sungguh dan
fokus pada hal yang sedang kita jalanin dan inginkan.
Namun
dimasa sekarang masih banyak anak muda yang bingung menentukan masa depannya
akan seperti apa, bahkan banyak yang merasa masa depannya telah hancur karena
pergaulan jaman sekarang yang mulai merusak impian para anak bangsa. Mungkin
semua perkembangan zaman telah merusak, dan adanya teknologi masa kini yang
menghancurkan bangsa ini, oleh sebab itu didikan di zaman ini sangatlah penting
atas dasar norma agama dan kemanusian.
Oleh
karena itu, kita sebagai manusia harus bisa menentukan mana yang baik dan tidak
bagi diri kita. Begitu juga dengan apa yang telah kita impikan, semuanya harus
dipikirkan dengan matang bagaimana proses dan usaha yang akan kita lakukan. Karena
memang masa depan kita ada ditangan kita sendiri bukan ditangan orang lain,
jadi kita sendiri lah yang harus mengusahakan itu semua.