Senin, 15 Maret 2021

 Prasasti Pasir Awi Yang Hampir Dilupakan


Prasasti Pasir Awi adalah prasasti peninggalan kerjaan tertua di barat Pulau Jawa. Prasasti ini telah ditetapkan menjadi Benda Cagar Budaya peringkat nasional. Lokasi prasasti ini berada di perbukitan, tepatnya di sebelah selatan bukit Pasir Awi  (± 559 mdpl) di kawasan hutan di perbukitan Cipamingkis Kabupaten Bogor. Akses untuk menuju ke prasasti ini harus melewati jalan berbatuan dengan medan yang cukup menyulitkan kendaraan yang melaluinya. Selain jalan berbatu, setelahnya dihadapkan dengan undakan anak tangga yang cukup curam.

Sejarah dari prasasti ini tidak banyak diungkap. Namun keberadaannya telah diketahui sejak tahun 1864, prasasti ini ditemukan pertama kali oleh seorang arkeolog asal Belanda, bernama N.W. Hoepermans. S. Pada prasasti ini terdapat pahatan sepasang tapak kaki yang menghadap ke arah utara dan timur. Pahatan serupa juga ditemukan di Prasasti Ciaruteun dan Prasasti Pasir Jambu yang terletak di Kecamatan Cibungbulan dan Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor. Pahatan tapak kaki tersebut dianggap sebagai tapak kaki milik Sri Purnawarman raja dari Kerajaan Taruma atau Tarumanegara. Kerajaan ini pernah berjaya pada abad ke-4 hingga abad ke-7 Masehi.

Prasasti Pasir Awi seakan tersisihkan. Tidak seperti keempat prasasti peninggalan Tarumanagara lainnya. Akses jalan menuju lokasi cukup memprihatinkan. Jalanan berbatu dengan pepohonan rindang dan semak belukar yang seperti anyaman alam di sisi-sisinya memberikan kesan lain. Saat melewatinya seperti sedang menaiki gunung yang sunyi. Tidak ada fasilitas dapat ditemuai, tidak ada pula petunjuk ke arah peninggalan bersejarah ini. Prasasti Pasir Awi pun akhirnya jarang dilirik oleh wisatawan. Padahal prasasti ini memiliki nilai penting bagi ilmu pengetahuan, pendidikan dan kebudayaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar