Lawang Surya Kencana
Berdiri di depan gerbang utama Kebun Raya, akan terlihat dengan jelas sebuah gerbang berwarna merah bertuliskan “Lawang Suryakencana”. Lengkap dengan ornamen khas Etnis Tionghoa berupa dua patung singa di sisi kiri dan kanannya. Sudah biasa jalanan tersebut ramai oleh pedagang dan pembeli berlalu-lalang. Sejarah memang membentuk kawasan tersebut sebagai kawasan pasar meski sudah dibangun sedemikian rupa rapinya.
Di Bogor, bagian dari jalan tersebut
lebih dulu dikenal sebagai sebuah pusat perekonomian kota yang diberi nama Handelstraat, cikal bakal dari Jalan
Suryakencana. Dalam pembangunannyan, jalan ini membunuh ribuan masyarakat
pribumi yang diperintah sebagai kuli murah dan dipekerjakan secara keji dan
paksa.
Dahulu, bagian utara dari
kawasan ini adalah sebuah pasar yang bernama Pasar Baroe atau Pasar Bogor
sebagai pasar tertua di Kota Bogor. Pasar ini juga dilengkapi dengan kelenteng
Hok Tek Bio (Vihara Dhanagun) sebagai kelenteng dengan unsur perniagaan yang
kental. Sayangnya, tempat yang dulunya merupakan bangunan pasar dirubah menjadi
Plaza Bogor sehingga bagian pasar tradisional berpindah ke bagian belakang
gedung. Dimulai pada tahun 1950, nama Handelstraat diubah namanya menjadi Suryakencana oleh
pemerintah Kota Bogor dan karena perubahan nama itulah mengapa kawasan ini
lebih dikenal sebagai Kawasan Pecinan Suryakencana.
Di sepanjang jalan
Suryakencana lah tersimpan berbagai nilai peninggalan sejarah dan budaya
yang besar, khususnya pada nilai pluralisme kawasan yang tergabung atas
kebudayaan Sunda dari masyarakat lokal juga Tionghoa sebagai para pendatang. Dengan memperlihatkan
nilai tersebut pada sebuah bangunan gerbang khas masyarakat Tionghoa yang
diberi nama Gerbang Lawang Suryakencana. Gerbang ini menjadi penanda pintu
masuk menuju Kawasan Pecinan atau yang biasa disebut sebagai Kampung Tionghoa. Ini merupakan sebuah kota pusaka yang menyimpan berbagai aset
warisan sejarah dan budaya nasional. Uniknya, Gerbang Lawang Suryakencana
mengadopsi berbagai kebudayaan dari masyarakat yang tinggal di sekitarnya. Terpasang juga sebuah penanda yang digantungkan berupa sebuah papan yang
bertuliskan nama kawasan beserta lokasi yang diadopsi dari kebudayaan sekitar.
Tulisan Lawang Suryakencana merupakan nama dari kawasan Kampung Tionghoa,
Suryakencana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar