Senin, 12 April 2021

 Lawang Surya Kencana 


Berdiri di depan gerbang utama Kebun Raya, akan terlihat dengan jelas sebuah gerbang berwarna merah bertuliskan “Lawang Suryakencana”. Lengkap dengan ornamen khas Etnis Tionghoa berupa dua patung singa di sisi kiri dan kanannya. Sudah biasa jalanan tersebut ramai oleh pedagang dan pembeli berlalu-lalang. Sejarah memang membentuk kawasan tersebut sebagai kawasan pasar meski sudah dibangun sedemikian rupa rapinya.

Di Bogor, bagian dari jalan tersebut lebih dulu dikenal sebagai sebuah pusat perekonomian kota yang diberi nama Handelstraat, cikal bakal dari Jalan Suryakencana. Dalam pembangunannyan, jalan ini membunuh ribuan masyarakat pribumi yang diperintah sebagai kuli murah dan dipekerjakan secara keji dan paksa.

 

Dahulu, bagian utara dari kawasan ini adalah sebuah pasar yang bernama Pasar Baroe atau Pasar Bogor sebagai pasar tertua di Kota Bogor. Pasar ini juga dilengkapi dengan kelenteng Hok Tek Bio (Vihara Dhanagun) sebagai kelenteng dengan unsur perniagaan yang kental. Sayangnya, tempat yang dulunya merupakan bangunan pasar dirubah menjadi Plaza Bogor sehingga bagian pasar tradisional berpindah ke bagian belakang gedung. Dimulai pada tahun 1950, nama Handelstraat diubah namanya menjadi Suryakencana oleh pemerintah Kota Bogor dan karena perubahan nama itulah mengapa kawasan ini lebih dikenal sebagai Kawasan Pecinan Suryakencana.

 

Di sepanjang jalan Suryakencana lah tersimpan berbagai nilai peninggalan sejarah dan budaya yang besar, khususnya pada nilai pluralisme kawasan yang tergabung atas kebudayaan Sunda dari masyarakat lokal juga Tionghoa sebagai para pendatang. Dengan  memperlihatkan nilai tersebut pada sebuah bangunan gerbang khas masyarakat Tionghoa yang diberi nama Gerbang Lawang Suryakencana. Gerbang ini menjadi penanda pintu masuk menuju Kawasan Pecinan atau yang biasa disebut sebagai Kampung Tionghoa. Ini merupakan sebuah kota pusaka yang menyimpan berbagai aset warisan sejarah dan budaya nasional. Uniknya, Gerbang Lawang Suryakencana mengadopsi berbagai kebudayaan dari masyarakat yang tinggal di sekitarnya. Terpasang juga sebuah penanda yang digantungkan berupa sebuah papan yang bertuliskan nama kawasan beserta lokasi yang diadopsi dari kebudayaan sekitar. Tulisan Lawang Suryakencana merupakan nama dari kawasan Kampung Tionghoa, Suryakencana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar