Lawang Salapan
Lawang Salapan atau Tepas
Salapan Mlawang Dasakreta yang dalam bahasa Indonesia berarti Teras Sembilan
Pintu 'Dasakreta'. Terletak di Jl. Raya Pajajaran Bogor, Jawa Barat. Bangunan
berwarna putih tersebut berbentuk sepuluh pilar yang menyangga tembok bertuliskan
“Di Nu Kiwari Ngancik Nu Bihari Seja Ayeuna Sampeureun Jaga” yang memiliki arti
“Di Saat Ini Ternyata Para Bihari Seja Sekarang Siap Untuk Menjaga”, pada
bagian bawah tiang terdapat unsur daun bunga teratai yang melambangkan
Nusantara.
Kesepuluh pilar itu membentuk
lawang atau bukaan yang berjumlah sembilan/salapan. Bukaan tersebut menegaskan
ciri-ciri asli Bogor yang bersifat terbuka dan memiliki banyak daerah. Tepas
Salapan Lawang Dasakreta atau TSLD didesain dengan sarat makna sejarah terutama
sebagai peninggalan pusaka kota. Sepuluh tiang yang menjadi penopangnya itu
melambangkan DASAKRETA yaitu sebuah konsep yang diabadikan dalam naskah kuna
Pakuan Pajajaran. Dasakreta akan mengingatkan setiap manusia mengenai sepuluh
hal yang harus dijaga kebersihannya secara jasmani maupun rohani.
Kesepuluh tiang-tiang tersebut
menghadirkan sembilan lawang yang melambangkan sembilan titik pintu yang ada
pada raga manusia serta menjadi penghubung bagian tubuh manusia dengan
penciptanya. Dengan menjaga 10 bagian dalam raga maka kesembilan aspek
kesejahteraan akan terwujud atau dalam arti lain akan membuka pintu
kesejahteraan. Selain itu, lawang tersebut juga menyiratkan sikap rendah hati.
Sebuah sikap yang senantiasa
"NGALAWANGAN' atau mempersilakan siapapun untuk masuk ke kota Bogor. Sikap
itu pula yang terabadikan dalam toponimi Kota Bogor seperti Lawang Gintung,
Lawang Saketeng, Lawang Suryakencana, dan sebagainya.
Lawang Salapan tentu dapat
menjadi penguat kehadiran Tugu Kujang sebagai simbol Kota. Sekaligus menjadi
penghubung antara Tugu Kujang dengan kawasan Kebun Raya Bogor dan Istana Bogor.
Pada kedua sisinya terdapat dua buah gazebo berbentuk rotunda yang
menggambarkan hubungan harmonis antara manusia dengan alam.
Sepuluh tiang tersebut
menyangga tembok putih panjang bertuliskan 'Di nu kiwari ngancik nu bihari,
seja ayeuna sampeureun jaga' yang akan mengingatkan semua orang tentang moto
KOTA BOGOR yang berati: 'segala hal di masa kini adalah pusaka masa silam, dan
ikhtiar hari ini adalah untuk masa depan'
Tidak ada komentar:
Posting Komentar