Kamis, 12 Desember 2019

IMPIAN

Mimpi atau pun cita-cita adalah hal yang ingin selalu semua orang raih, tidak peduli seberapa sulit tantangan yang akan mereka hadapi. Jika itu berkaitan dengan masa depan dan kebahagian mereka pasti tetap akan mereka raih sebisa mungkin. Apalagi demi membahagiakan orang sekitar dan orang-orang ter sayang. Karena semua orang pasti memiliki mimpi dan cita-cita, yang membedakan hanya bagaimana cara mereka memperjuangkan mimpi mereka itu. Namun, setiap orang memiliki kemampuan yang ber beda-beda dalam meraih mimpinya, tidak semua yang mereka impikan dapat tercapai. Yang kita lakukan adalah tetap berusaha serta berdoa agar apa yang kita impikan tercapai nantinya.

Sejak kecil bila besar nanti kita sudah berangan-angan menjadi banyak hal seperti menjadi dokter, guru, pilot, tentara, polisi, dan lain sebagainya. Namun seiring berjalannya usia dan lingkungan yang terus berubah, apa yang kita inginkan saat kecil juga dapat berubah. Di usia remaja banyak anak remaja yang kesulitan memilih hal apa yang mereka ingin kan, bahkan bingung menentukan siapa diri mereka dan apa yang mereka bisa? Dan banyak anak yang merasa gagal saat satu dari apa yang mereka impikan tidak tercapai, padahal apa yang akan ia jalani masih sangat panjang dan masih banyak juga yang dapat ia perjuangkan nantinya.

Bagi saya cita-cita seperti sebuah harapan, harapan untuk rasa senang yang akan ia dapat nantinya. Banyak orang yang menganggap cita-cita sangat sulit untuk di raih, saya tidak membenarkan atau pun menyalahkan pendapat tersebut. Cita-cita memang sulit di raih, apalagi ditambah harus bersaing dengan banyak orang yang mungkin lebih unggul dari kita dalam meraih cita-cita tersebut. Namun, tidak akan se sulit yang kita bayangkan jika kita tetap berusaha dalam meraihnya. Cita-cita itu dapat dijadikan sebagai semangat kita dalam melakukan segala hal, jika sedang merasa menyerah kalau kita ingat apa tujuan kita melakukan itu kita akan merasa semangat kembali.

Yang harus kita ingat adalah tidak ada hal yang instant, semua pasti memiliki proses dan tidak mudah. Saat SMP saya ber cita-cita ingin sekali menjadi seorang psikologi, bagi saya seorang psikologi adalah orang yang hebat. Sempat berpikir mimpi saya gagal, karena saat ingin memasuki SMA saya tidak diterima di jurusan IPA dan saya malah ber sekolah dia sekolah kejuruan yang tidak ada pelajaran IPA-nya. Sempat merasa sedih, karena merasa belum memulai saja saya sudah gagal. Namun, ada kalimat ibu saya yang selalu saya ingat “mimpi itu bukan segalanya, jangan hanya karena gagal di satu mimpi kita jadi berhenti bermimpi, gagal satu coba lagi yang lain.” Sejak saat itu saya sadar, mungkin memang itu bukan jalan yang ditunjukan untuk saya dan saya harus menerima kenyataan itu.

Saya juga pernah gagal dalam meraih apa yang saya inginkan, saat saya SMK kelas 12 saya diberi info oleh teman saya perihal seleksi PMDK perguruan tinggi negeri. Saat itu sedang berlangsung seleksi PMDK di Politeknik Negeri Media Kreatif Jakarta, saya disarankan mengikut seleksi tersebut. Akhirnya saya pun mencoba seleksi tersebut, setelah pengumpulan berkas dan rapor saya merasa optimis sekali dapat lolos dalam seleksi tersebut. Namun, nasib berkata lain saya gagal dalam seleksi tersebut. Sempat merasa menjadi orang yang sangat gagal dan tidak memiliki masa depan yang bagus, dan merasa sangat kecewa terhadap diri sendiri.

Seiring berjalannya waktu, saya pun dapat menerima kegagalan itu. Sampai akhirnya di adakan seleksi UMPN atau tes mandiri, saat itu saya sempat ragu untuk mengikuti tes tersebut karena kegagalan kemarin. Namun, saya berpikir tidak ada salahnya mencoba lagi. Akhirnya saya mengikuti seleksi UMPN tersebut, tapi tidak se yakin saat pertama mencoba. Bahkan saya tidak memiliki persiapan yang matang saat mengikuti tes tersebut, karena masih ada keraguan dalam diri saya saat mengikuti tes tersebut. Alasannya lagi-lagi karena kegagalan sebelumnya yang saya rasakan membuat saya tidak yakin dengan diri sendiri.

Dan tiba lah saat pengumuman seleksi UMPN yang telah saya ikuti. Saat ingin melihat hasil seleksi saya berpikir bahwa saya pasti gagal, apa yang ada dipikiran saya adalah hal-hal negatif terhadap diri sendiri. Namun ternyata, setelah saya lihat hasil seleksi tersebut saya berhasil lolos dan diterima di Politeknik Negeri Jakarta. Sempat tidak percaya bahwa akhirnya yang saya ingin kan menjadi kenyataan, akhirnya saya bisa membuat bangga diri sendiri beserta orang-orang yang saya sayangi, terutama kedua orang tua saya. Kegagalan itu pasti, tapi jadi kan lah kegagalan tersebut menjadi pelajaran buat diri kita untuk menjadi lebih baik dan lebih giat untuk selalu berusaha serta berdoa, karena tanpa adanya dua hal itu segala yang telah dilakukan menjadi sia-sia dan tidak berarti apa-apa.

Dalam meraih cita-cita banyak kegagalan yang akan kita dapat nantinya, yang harus kita lakukan adalah tetap melangkah dan jadikan kegagalan tersebut menjadi semangat kita untuk lebih berusaha dan bersungguh-sungguh dalam meraih mimpi kita. Karena masih banyak kesempatan lain yang menunggu kita di depan sana.

Masa depan adalah tujuan hidup setiap manusia, bukan lagi sebuah angan-angan tapi itu adalah tujuan hidup kita yang harus kita raih. Semua manusia pasti ingin memiliki masa depan yang cerah, sukses dalam segala hal membuat manusia berpikir itu lah masa depan yang cerah yang semua orang inginkan. Kita sendiri lah yang menentukan akan seperti apa masa depan kita nanti, dimulai dari diri kita sejak sekarang apa saja yang sudah kita lakukan itu akan membuktikan bagaimana masa depan kita nantinya. Karena apa yang kita ingin belum tentu akan sesuai dengan apa yang kita inginkan, kadang yang kita inginkan adalah A tapi justru yang terjadi adalah B. Tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan.

Setiap orang juga memiliki cara mereka sendiri untuk meraih cita-citanya, saya sendiri menggunakan cara dengan selalu mengingat untuk siapa saya berjuang, proses apa saja yang sudah saya lewati. Hal-hal itu yang membantu saya jika sedang merasa lelah dalam memperjuangkan mimpi saya. Dengan tetap bersungguh-sungguh dan fokus pada hal yang sedang kita jalanin dan inginkan.

Namun dimasa sekarang masih banyak anak muda yang bingung menentukan masa depannya akan seperti apa, bahkan banyak yang merasa masa depannya telah hancur karena pergaulan jaman sekarang yang mulai merusak impian para anak bangsa. Mungkin semua perkembangan zaman telah merusak, dan adanya teknologi masa kini yang menghancurkan bangsa ini, oleh sebab itu didikan di zaman ini sangatlah penting atas dasar norma agama dan kemanusian.

Oleh karena itu, kita sebagai manusia harus bisa menentukan mana yang baik dan tidak bagi diri kita. Begitu juga dengan apa yang telah kita impikan, semuanya harus dipikirkan dengan matang bagaimana proses dan usaha yang akan kita lakukan. Karena memang masa depan kita ada ditangan kita sendiri bukan ditangan orang lain, jadi kita sendiri lah yang harus mengusahakan itu semua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar